MANADO (20/5) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Utara (Kanwil Kemenkum Sulut) menggelar upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 dengan tema menuju kebangkitan nasional yang bersahaja, berpihak, dan berkelanjutan. Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sulut, Kurniaman Telaumbanua bertindak sebagai inspektur upacara. Kurniaman membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid.
"Kebangkitan bukan sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup," ucap Kakanwil mengawali pembacaan sambutannya.
Kurniaman juga menyampaikan bahwa dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. "Kehadiran kita di pentas global bukan sekadar menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama," sambungnya.
Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. "Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai Kompas Utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat," lanjut Kurniaman.
Menutup pembacaan sambutan Menkodigi, Kurniaman mengatakan bahwa kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berubah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan Bersama.
"Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab," tutupnya.
Upacara Harkitnas turut dihadiri oleh Para Kepala Divisi, Pejabat Administrator, Jajaran Badiklat Sulut dan Jajaran Kanwil HAM Sulut. Kepala Bidang KI, Lieta Ondang bertindak sebagai perwira upacara, sementara Perancang Peraturan Perundang-undangan Madya, Raywaya Lasut bertindak sebagai komandan upacara.