
MANADO – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Utara, Kurniaman Telaumbanua melalui Tim Analis Sumber Daya Manusia (SDM) Kanwil serta peserta magang mengikuti Kick Off dan Orientasi Pemagangan Nasional Batch III yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan secara daring, pada Selasa (16/12).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul melalui program peningkatan kesiapan kerja bagi generasi muda.
"Hingga akhir tahun 2025, target pelaksanaan program untuk kategori B1, B2, dan B3 telah tercapai, sementara kategori B4 direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2026," ungkap Yassierli.

Kepada peserta, mitra perusahaan, serta pemangku kepentingan terkait yang hadir, Yassierli menyebut program ini merupakan implementasi kebijakan Presiden dalam memperkuat daya saing tenaga kerja nasional dan menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
Menurut Yassierli, program ini memberikan pengalaman nyata bagi peserta untuk memahami dinamika dunia kerja. “Di kampus, adik-adik banyak belajar teori. Melalui program ini, peserta belajar langsung bagaimana dunia kerja sesungguhnya, memahami kompleksitas permasalahan, serta cara menyelesaikannya,” ujar Yassierli.

Yassierli menambahkan, selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali penguatan soft skills, seperti profesionalisme, kerja sama tim, komunikasi, serta kemampuan menerima masukan dari senior di lingkungan kerja. Program yang berlangsung selama sekitar enam bulan ini juga memberikan sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang yang dikuasai peserta.
Yassierli juga menyoroti manfaat program bagi perusahaan mitra. Sejumlah perusahaan, kata dia, mengapresiasi kontribusi peserta yang mampu membantu operasional dan meningkatkan produktivitas. Bahkan, salah satu perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan hingga 10 persen berkat pelaksanaan program tersebut. Di sisi lain, perusahaan juga dapat menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan awal.

Yassierli turut mengingatkan peserta akan tantangan dunia kerja di masa depan. Ia menyebut sejumlah pekerjaan yang bersifat manual dan rutin akan semakin berkurang, sementara pekerjaan di bidang teknologi informasi, ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan ekonomi hijau akan terus berkembang.
“Kedepan, kunci utama adalah mindset untuk terus berkembang. Kita harus siap belajar hal-hal baru dan beradaptasi dengan perubahan,” tegasnya. Yassierli mendorong para peserta untuk memiliki growth mindset agar mampu bertahan dan berkembang di tengah dinamika industri yang terus berubah.
Yassierli berharap program ini dapat melahirkan tenaga kerja yang siap kerja, adaptif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ketenagakerjaan nasional.


